Minggu, 10 Mei 2009

Sabam Sirait: Ada Saatnya Oposisi dan Partai Pemerintah Bersama


Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan, Sabam Sirait
Sabtu, 9 Mei 2009 | 16:28 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — PDI Perjuangan tak menampik telah melakukan komunikasi politik dengan Partai Demokrat. Kedua partai ini, selama lima tahun terakhir, berada di posisi yang berseberangan. PDI Perjuangan menempatkan sebagai oposisi, Demokrat merupakan partai pemerintah.

Namun, belum dijelaskan seperti apa komunikasi yang dibangun dan bentuk kerja sama seperti apa yang memungkinkan dilakukan keduanya. Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan, Sabam Sirait, mengatakan, tak ada yang salah dengan komunikasi dua partai ini.

"Sebagai perbandingan dengan negara lain, ada saatnya partai oposisi dan partai pemerintah bersama-sama. Seperti di Jerman, ada partai yang 10 tahun menjadi oposisi, lima tahun berikutnya bersama pemerintah," ujar Sabam, di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Sabtu (9/5).

Hal yang sama, lanjut Sabam, bukan tidak mungkin terjadi di Indonesia, apalagi jika ada kepentingan yang lebih besar yang menyatukan. Kepentingan seperti apa? "Kita lihat ada upaya untuk memecah belah bangsa ini. Kita berkepentingan secara ideologis, PDI Perjuangan secara ideologi berpandangan bahwa NKRI harus dipertahankan," paparnya.

Seberapa besar peluang berkoalisi, menurutnya, pembicaraan belum sampai ke arah itu. Saat ditanya, berapa besar persentase PDI Perjuangan dan Demokrat bisa bersama, Sabam menjawab, "Belum sampai pada kesimpulan (koalisi) seperti itu, tapi ada kemungkinan ke situ. Persentasenya semakin dekat tanggal 16 (batas pendaftaran capres), bisa sampai lebih besar persentasenya," kata Sabam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog