Jumat, 10 April 2009

Demokrat Saingi Golkar


PDI-P Masih Ungul di Jateng

Semarang, CyberNews. PDI Perjuangan diperkirakan masih memenangi Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 untuk wilayah Jateng. Ada kejutan, Partai Demokrat akan menyaingi Partai Golkar. Sampai pukul 21.00, menurut Sekretaris Partai Demokrat Jateng Dani Sriyanto, partainya di tiap-tiap dapil meraih 14,75% suara.

"Trima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan dan suara kepada Partai Demokrat, semoga kami bisa menjaga amanah ini. Secara umum, kami masih dibawah PDI-P, yang telah mendapatkan suara berkisar 21-22%," kata Dani, semalam.

Melalui SMS Center, Demokrat Jateng mendapatkan gambaran bahwa lumbung suaranya berada di dapil Jateng I, III, VI, VII dan VIII. Pada Pemilu 2004 lalu, Demokrat mampu mendapatkan 10 kursi di DPRD Jateng, dengan raihan kali ini pihaknya memprediksi akan memperoleh kursi berkisar 13-14 kursi.

Perolehan angka sementara yang dihitung partai bersangkutan diperkuat prediksi dari pengamat Politik Undip Teguh Yuwono. Menurutnya, meski Demokrat secara nasional unggul, tapi di Jateng PDI-P tetap masih nomor satu. Teguh menganalisis, dibawah partai kepala banteng moncong putih dan Demokrat, menyusul Partai Golkar, lalu PKS. Berikutnya, adalah partai semacam PKB, PPP dan PAN.

Sekretaris DPD PDI-P Jateng Nuniek Sriyuningsih menyatakan sampai pukul 21.00, pihaknya hanya bisa memantau di tiga dapil yakni di dapil I, II, III dan V. Pihaknya belum bisa menghitung secara keseluruhan perolehan suara yang didapatkannya pada 10 daerah pemilihan (dapil).

"Kalau di dapil 5, PDI-P kuat. Prosentasenya lebih dari 50%. Empat daerah yakni Kota Surakarta, Sragen, Sukoharjo dan Boyolali, suara PDI-P diurutan pertama," katanya.

Sedangkan di dapil III, suara PDI-P kalah di wilayah Rembang. Untuk daerah lain seperti Grobogan, Blora dan Pati, kata Nuniek, masih menempati suara pertama. Sedangkan di dapil II yang meliputi Demak, Jepara dan Kudus, partainya tidak di urutan pertama. Untuk di dapil 1, secara keseluruhan belum diperoleh jumlah suara.

Menurut Nuniek, untuk Kota Semarang PDI-P mengakui keunggulan Partai Demokrat. Sedang di Kabupaten Semarang suaranya masih unggul. Untuk di Kendal dan Kota Salatiga belum diperoleh informasi.

Dari pantauan Suara Merdeka

di lapangan, meski suara PDI-P untuk Kota Semarang berada di urutan kedua, namun di TPS 5, Cangkiran (dapil Semarang 5) tempat Ketua DPD PDI-P Jateng Murdoko unggul dengan 91 suara, Partai Demokrat (41).

Murdoko di sela-sela memberikan suaranya menyatakan, berharap mampu mempertahankan perolehan suara 31% di Jateng. Kantong suara PDI-P yakni Kabupaten Wonogiri, Sragen, Karanganyar, Solo, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Cilacap, Banyumas, Kebumen, Brebes, Tegal, Kota Tegal, Batang, Kabupaten Semarang, Grobogan, Pati, dan Blora.

Menang Mutlak


Ketua DPD Partai Golkar Jateng Bambang Sadono menyatakan belum bisa memberi gambaran awal perolehan suara Golkar di Jateng dalam pemilu kemarin. Berdasarkan hitungan perolehan suara yang dikirim dari dearah kabupaten/kota, Golkar masih menang mutlak di Blora, Temanggung, Kendal dan Karanganyar.

"Posisi suara Golkar cuma tukar tempat saja. Pada 2004, di Rembang kami menang, sekarang berpindah ke Blora. Hasil lengkapnya kita tungu saja," katanya sambil menyatakan keyakinannya bahwa perolehan kursi di DPRD Jateng tetap bisa dipertahankan.

Bambang Sadono, Kamis tadi mencontreng di TPS VI Kelurahan Krapyak, Semarang Barat. Bambang datang ke TPS bersama istri, anak, dan menantunya, sekitar pukul 09.00. Usai memilih, Bambang Sadono kepada wartawan mengatakan, Golkar Jateng telah menargetkan peroleh suara sebanyak 20 persen.

Kendati demikian, dia tetap mengacu pada realitas perolehan suara yang diperoleh Golkar Jateng. Kendati optimis, dirinya tidak ingin gegabah. Pasalnya, perolehan suara pada pemilihan gubernur beberapa waktu lalu, Golkar kalah bersaing dengan PDI-P.

"Itu memang kita jadikan tolok ukur. Tapi tetap optimislah kalau target 20 persen suara bisa kita dapatkan," ujar Bambang Sadono. Dirinya menengarai, peroleh suara di Jateng akan berlangsung ketat antara Partai Golkar, Demokrat, dan PDI-P.

Sekretaris DPW PKS Jateng Sri Praptono optimistis bahwa partainya akan mendapat suara 10-12% dalam pemilu kali ini. Di dapil I dan V pihaknya yakin perolehan suara partainya akan naik. ''Ini hanya hitungan sementara kami. PKS tetap akan menunggu hitungan KPU," tegas dia.

Berdasarkan pantauannya, PKS mendapatkan masih tingginya pemilih yang enggan menggunakan hak pilih. "Di beberapa tempat angka golput tercatat tinggi. Sebagai contoh di salah satu TPS Candisari Semarang, golputnya sekitar 30 %. Sedangkan di daerah pedesaan, mesti partisipasi lebih tinggi dibanding perkotaan tapi tingkat kesalahannya juga tinggi," kata dia.

Fungsinaris DPP PKS Zuber Safawi mendesak parpol melakukan introspeksi terhadap kinerjanya selama ini. "Jika angka golput benar-benar besar, parpol harus melakukan introspeksi terhadap kinerjanya selama ini. Selain itu juga Kinerja KPU juga harus diperhatikan kembali. Namun, apapun hasilnya nanti, mari kita semua menerima dengan lapang dada," ujar Zuber.

Praptono melihat bahwa sistem penandaan yang berubah dari coblos ke centang dalam Pemilu 2009 ini menjadi salah satu faktor. Hal lain yakni metode mutasi pemilih dengan formulir A5, kemudian diperawalnya waktu pencoblosan pukul 07.00 - 12.00 membuat pemilih mesti beradaptasi.

Sementara proses adaptasi masyarakat ternyata tidak dibarengi dengan sosialisasi yang cukup oleh KPU. "Peraturan baru yang terkesan sulit dan ribet memicu keenggan pemilih ke TPS."

(Widodo Prasetyo /CN13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog