JAKARTA -- Pengurus PDIP heran mendengar wacana yang meminta Megawati mundur dari bursa pemilihan presiden (pilpres), kemudian membiarkan koalisi mengusung Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo Subianto. Pada saat bersamaan, pengurus Golkar mengusung JK sebagai cawapres.
''Berkumpul dululah. Kompak dululah. Saya heran, belum berkumpul kok sudah bicara capres-capres,'' kata Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP, Taufiq Kiemas, tadi malam.
Setelah semua partai berkumpul--Taufiq mengatakan koalisi sekurang-kurangnya melibatkan PDIP, Golkar, PPP, Gerindra, dan Hanura--barulah capres dibicarakan. ''Biar diputuskan mereka bertiga saja (Megawati, JK, dan Prabowo--Red),'' katanya.
Wacana Prabowo menjadi cawapres Megawati pun, menurut Taufiq, masih "tanda koma". Meskipun hampir seluruh DPD PDIP mendukung Prabowo, Taufiq mengatakan, keputusan akhirnya di tangan Megawati.
Menurut rencana, hari ini (28/4), tim kecil PDIP dan Golkar akan bertemu. Megawati juga dijadwalkan bertemu JK. Selanjutnya, Selasa malam, Mega bertemu Prabowo.
Imbauan Megawati mundur dari pencalonan itu, kemarin, disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar, Burhanuddin Napitupulu.
''Itu pernyataan yang tidak bijak,'' kata anggota DPR dari FPDIP, Hasto Kristiyanto.
Hasto mengatakan, keputusan mengusung Megawati sebagai capres adalah kesadaran organisasi. Karena itu, kata dia, orang lain tak boleh mengintervensi.
Ketua DPP PDIP, Arif Budimanta, mengatakan, Rakernas PDIP telah menetapkan Mega sebagai capres. Rakernas, kata dia, juga telah mengamanatkan Mega menentukan cawapres.
Sebelumnya, Ketua Bapilu PDIP, Tjahyo Kumolo, mengatakan, tidak ada plan B di PDIP. Artinya, Mega tetap capres.
Megawati pun, seusai bertemu JK pekan lalu, menyatakan, ''Saya pernah guyon. Semua maunya capres, sulit cari cawapres.''
Partai Beringin memang telah melakukan pendekatan informal kepada Gerindra, untuk menduetkan JK-Prabowo. Ketua Umum Gerindra, Suhardi, mengakui, termasuk yang dilobi. Tapi, dia mengatakan, belum deal.
Suhardi menilai keinginan Golkar menjodohkan JK dengan Prabowo tak akan mudah. Pasalnya, PDIP pun menginginkan Mega-Prabowo.
JK cawapres
Di tengah ma nuvernya yang mentok, para pe tinggi Golkar mewacanakan JK sebagai cawapres. Wakil Ketua Umum Golkar, Agung Laksono, mengatakan, penunjukan JK sebagai capres pa da Rapimnasus belum final.
Apalagi, kata dia, den gan posisi capres itu, Golkar kemudian kesulitan melobi par tai lain. Karena itu, kata dia, rapat ha rian Golkar pada Ahad malam meminta JK fokus melaksanakan butir kedua amanat Rapimnasus, yaitu melakukan komunikasi politik. ‘’Keputusan siapa capresnya bergantung Pak JK. Bisa beliau sendiri, bisa yang lain,’‘ kata Agung.
Anggota Dewan Penasihat Gol kar, Aburizal Bakrie, mengatakan, keputusan Rapimnasus tidak mengikat. Dia juga me negaskan koalisi Golkar-Demokrat tetap terbuka.
Rakernas PAN
Sementara itu, rapat konsultasi Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN dengan DPP PAN, tadi malam, berakhir antiklimaks. Tidak ada keputusan untuk berkoalisi maupun siapa capres/cawapres
‘’Masalah koalisi akan tercapai keputusan bulat pada Raker nas,’‘ kata Ketua MPP PAN, Amien Rais, usai pertemuan yang dihadiri 30 pengurus MPP dan DPP, tadi malam. Rakernas digelar di Ja karta pada 2 Mei.
Soal Hatta Ra ja sa sebagai cawa pres—seperti diusung 27 DPW PAN—, Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir, mengatakan belum menutup pe luang kader lain. ¦ ann/djo/nan/wed/c84
Selasa, 28 April 2009
Mega, JK, Prabowo Tentukan Capres Bersama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(180)
-
▼
April
(85)
- Politisi (Enggan) Berkarya
- ANAK PEJABAT
- Golkar, Apa yang Kau Cari?
- Mega, JK, Prabowo Tentukan Capres Bersama
- Kepentingan Rakyat Harus Diutamakan
- Matinya Politik Islam?
- Cerminan Gagalnya Kaderisasi
- Wajah Baru DPD
- Publik dan Koalisi Politik
- ANALISIS POLITIK
- Golkar Terus Digoyang, Kalla Makin Terjepit
- Koalisi untuk Kemaslahatan Bangsa
- Koalisi dan Kinerja Pemerintah
- Politik "Combinazione"
- Menjadi Negara (Demokrasi) Tanpa Tuan?
- Pembagian Kursi dan Penetapan Calon Terpilih DPR
- Pecundang dan Demokrasi Kita
- Nasionalisme dan Politik "Sakit Jiwa"
- Menggugat Industri Politik
- Kekalahan, Kemenangan, Keindahan
- Pemilu Naikkan Apresiasi
- Amien Rais Lebih Pilih Demokrat
- Pesan untuk Para Kandidat
- Posisi Golkar Strategis
- Hawa Panas di Partai Beringin
- Di Balik Kekalahan Partai Golkar
- Prabowo Kuda Hitam Penakluk SBY
- Figur Publik Mendulang Suara
- Takut Lakukan Nasionalisasi Besar-besaran, Pasar T...
- ANALISIS POLITIK
- Interaksi Pemilu dan Ekonomi
- Pilihan Politik dan Disonansi Kognitif
- Koalisi SBY Jauh Lebih Lemah daripada Megawati
- Psikologi Politik "Tidak Ada Musuh Abadi"
- Pemilu 2009 Terancam
- HASIL PERHITUNGAN CEPAT LSI PADA PEMILU LEGISLATIF...
- Konstelasi Baru Parpol 2009
- Lahirnya Partai Miniatur Indonesia
- Dari Mana Suara Demokrat
- Senjakala Beringin
- Cukup Fenomenal Meski Tak Sampai Dua Digit Infrast...
- Hadapi Munaslub JK Harus Tegar
- Rapimnasus Golkar Bisa Jadi Neraka Bagi JK
- Mesin Partai Tidak Optimal, Suara PPP Turun
- Suara Partai Islam Merosot karena Kanibalisasi
- Kalah Suara, Perolehan Kursi Golkar Lampaui PDIP
- Demokrat Kuasai 14 Provinsi
- PDIP: Peningkatan Suara Demokrat Bukti Keberhasila...
- Legitimasi Demokrasi Itu Lemah
- Pengabdian dan Tanggung Jawab
- Pertaruhan Indonesia
- Dari Massa Mengambang ke Partai Mengambang
- Hasil Sementara Pemilu 2009
- KPU SMTR
- Lembaga Survei Konsultan Parpol
- Komentar Pimpinan2 Partai
- PEMILU 2009
- Pemilu Legislatif, Wakil Rakyat, dan Nasib Rakyat
- Demokrat Geser Golkar dan PDI-P
- Analisis Litbang Kompas
- Hitungan PKS
- Akbar Tandjung: Golkar Turun 6%, Sangat Menyedihkan!
- PD kuasai Jatim
- Langkah Poltik Suryadharma Ali Diprotes Irgan
- Quick Count Unggul, Demokrat Tetap Galang Koalisi ...
- Hanya 9 Partai yang Lolos ke Senayan
- Penghitungan Perolehan Kursi DPR Dilakukan Tiga Tahap
- Pemilu 2004
- Partai Demokrat Unggul
- Peta Politik Brubah
- Demokrat Saingi Golkar
- Kemana Suara PDIP dan Golkar Beralih
- Demokrat Menang di Kantong Golkar dan PKB
- Inilah Jumlah Perolehan Suara Versi PKS
- Real Count PKS
- CQ Sementara
- CIRUS: 20 Persen Massa Golkar dan PDIP Hijrah ke D...
- Prabowo: "Quick Count" Kurang Mendidik
- Kalla akan Lawan "Quick Count"
- Quick Count LSI: Demokrat Unggul Hampir di Seluruh...
- CIRUS: 20 Persen Massa Golkar dan PDIP Hijrah ke D...
- Survei LP3ES
- Pengamat: Penurunan Suara PDIP Sudah Diprediksi
- Hasil Perhitungan Suara Sementara Pemilu 2009 Sumb...
- Hasil Sementara Pemilu 2009
-
▼
April
(85)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar