Selasa, 28 April 2009

Wajah Baru DPD


Di Kalbar Empat Kursi DPD Diborong Perempuan
Selasa, 28 April 2009 | 04:29 WIB

Jakarta, Kompas - Dewan Perwakilan Daerah periode 2009-2014 akan banyak diisi oleh tokoh-tokoh baru. Namun, perubahan itu tidak menjamin akan adanya perbaikan performa DPD.

Rekapitulasi Penghitungan Suara Nasional yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, Minggu (26/4), menunjukkan hanya sebagian kecil anggota DPD periode 2004-2009 yang terpilih kembali.

Nama-nama calon anggota DPD yang memperoleh suara terbanyak untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Bangka Belitung, dan Sumatera Barat itu dibacakan oleh setiap ketua KPU provinsi daerah itu.

Calon anggota DPD dari DIY yang memperoleh suara terbanyak adalah GKR Hemas yang memperoleh 941.153 suara serta diikuti Cholid Mahmud (181.415) Ahmad Hafidh Asrom (171.108), dan M Afnan Hadikusumo (106.117). GKR Hemas dan A Hafidh Asrom merupakan anggota DPD periode sebelumnya.

Di Bali, suara terbesar diperoleh I GN Kesuma Kelakan (218.100), kemudian I Nengah Wiratha (132.320) I Wayan Sudirta (129.740), dan I Kadek Arimbawa (125.980). Hanya I Wayan Sudiarta yang anggota DPD lama.

Calon anggota DPD untuk Bangka Belitung adalah Tellie Gozelie (81.163), Noorhari Astuti (65.952) Rosman Djohan (23.175), dan Bahar Buasan (21.700). Hanya Rosman Djohan yang merupakan anggota DPD 2004-2009.

Untuk Sumatera Barat, urutannya adalah Irman Gusman (293.070), Emma Yohanna (203.587), Riza Falepi (152.475), dan Alirman Sori (95.113). Anggota DPD lama hanya Irman Gusman.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, terpilihnya tokoh-tokoh baru dalam DPD belum tentu berkorelasi dengan perbaikan performa DPD ke depan. Konstruksi DPD sesuai UUD 1945 memang lemah karena terbatasnya kewenangan yang dimilikinya. ”Jika peran dan wewenang DPD masih sama seperti DPD kemarin, harapan anggota DPD lebih mampu memberikan pengaruh bagi kebijakan publik masih akan sulit,” katanya.

Sejarah baru

Di Kalimantan Barat, sejarah baru tertoreh setelah kuota empat kursi DPD diborong semuanya oleh kaum perempuan.

Mereka adalah Maria Goreti (157.915 suara), Sri Kadarwati (151.602 suara), Hairiah (124.854 suara), dan Erma Suryani Ranik (118.340 suara).

Aktivis perempuan Laili Khairnur yang menjabat Direktur Eksekutif Lembaga Gemawan menilai, terpilihnya empat calon anggota DPD perempuan itu menunjukkan kesadaran politik perempuan Kalbar cukup baik.

Di Gorontalo, istri pejabat mendominasi perebutan kursi DPD. Dari empat kursi DPD, dua kursi diraih masing-masing oleh Hana Hasanah (istri Gubernur Fadel Muhammad) dan Rahmiyati Jahja (istri David Bobihoe, Bupati Kabupaten Gorontalo). Untuk kursi DPR, tiga jatah kursi direbut Roem Kono (68.821) dari Partai Golkar, AW Thalib (61.319) dari Partai Persatuan Pembangunan, dan Kasma Bouty Bokings (istri Bupati Boalemo) dari Partai Demokrat. Adapun Rugaiya (Uga) Wiranto gagal meraih kursi. (MZW/ZAL/WHY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog