Jumat, 10 April 2009

Langkah Poltik Suryadharma Ali Diprotes Irgan


Karena Membawa Pimpinan DPW PPP Menemui Prabowo

JAKARTA - Langkah politik Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali yang mengadakan silaturahmi dengan Prabowo Subianto di Kantor DPP Partai Gerindra Selasa malam lalu berbuah blunder. Protes datang dari sejumlah koleganya di internal PPP.

Pangkal persoalannya, dalam pertemuan selama satu jam tersebut, Suryadharma mengajak seluruh pimpinan DPW PPP se-Indonesia. Tak hanya itu, sejumlah ketua DPW secara eksplisit menyebut bahwa akar rumput PPP di daerah memiliki kecenderungan untuk mencapreskan Prabowo.

Otomatis hal itu memicu pro-kontra. Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz ikut memberikan sanggahan. Menurut dia, berdasar hasil pantauan di lapangan saat kampanye terbuka, tampak sekali basis massa PPP cenderung ingin tetap bersama SBY. Bukan mengerucut kepada Prabowo.

''Itu subjektif pengurus saja. Berarti mereka tidak turun ke lapangan, cuma duduk di belakang meja. Jadi, saya kira itu salah,'' katanya di Jakarta kemarin (8/4). Apalagi, imbuh dia, realitas politiknya, SBY masih menjadi kandidat terkuat sebagaimana dirilis berbagai lembaga survei.

Irgan juga menyesalkan keputusan Suryadharma yang mengajak para elite DPW PPP menemui Prabowo. Dia berpandangan, itu tidak pantas dilakukan. ''Nggak baik, bawa rombongan begitu. Gerindra kan belum jelas (perolehan suaranya, Red). Malu-maluin saja,'' tegasnya.

Wasekjen Bidang Politik DPP PPP Muhamad Arwani Thomafi mengakui, ada sebagian kelompok di partainya yang memang berharap munculnya tokoh-tokoh baru sebagai capres. ''Tapi, kecenderungan pastinya baru segera kami sampaikan setelah pelaksanaan pemilu legislatif 9 April,'' katanya.

Arwani yang juga Korwil PPP Jateng menyampaikan, di internal PPP, sejumlah alternatif nama kandidat capres terus berkembang. Di Jateng, misalnya, ungkap Arwani, untuk kandidat internal, muncul nama Suryadharma Ali dan Rhoma Irama. Untuk eksternal, yang populer SBY, JK, dan Prabowo.

''Yang jelas, saat ini kami menunggu hasil pileg,'' ujar putra almarhum KH Thoyfoer Mc dari Pondok Pesatren Al Hamidiyyah Lasem, Rembang, itu. (pri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog