Minggu, 12 April 2009

Kalah Suara, Perolehan Kursi Golkar Lampaui PDIP


JAKARTA - Komposisi perolehan suara ternyata belum sepenuhnya merepresentasikan kekuatan parpol di Senayan. Perolehan kursi PDI Perjuangan (PDIP) yang sesuai hasil quick count sejumlah lembaga survei menempati posisi kedua justru diperkirakan akan melorot di urutan ketiga.

Di urutan pertama, berdasar prediksi Lembaga Survei Indonesia (LSI), perolehan kursi Partai Demokrat tertinggi. Partai yang didirikan SBY yang diperkirakan memperoleh suara tertinggi dalam quick count (20,46 persen) tersebut diprediksi mendapat 130-135 kursi.

Menurut Peneliti Senior LSI Burhanuddin Muhtadi, sebaran perolehan suara Demokrat itu cenderung lebih merata. Suara mereka, baik di Jawa maupun luar Jawa, sama-sama tinggi. ''Mereka mendapat keuntungan lebih akibat deviasi sistem proporsionalitas dalam penentuan kursi,'' ujarnya di Jakarta kemarin (10/4).

Karena sistem proporsionalitas dalam penentuan kursi yang dianut sesuai UU Pemilu tersebut, harga kursi di Jawa memang jadi lebih ''mahal'' daripada di luar Jawa. ''Karena itu pula, suara PDIP yang lebih banyak tersentral di Pulau Jawa ketimbang Golkar,'' paparnya.

Menurut perkiraan LSI, Partai Golkar berada di urutan kedua dengan perolehan 85-90 kursi. Perolehan itu mengungguli PDIP yang hanya memperoleh 75-80 kursi. Padahal, perkiraan suara PDIP (14,41 persen) berada di atas Golkar (13,98 persen).

Menyusul di bawah PDIP, Partai Keadilan Sejahtera diperkirakan mendapat 45-50 kursi. Selanjutnya, PAN diprediksi memperoleh 43-48 kursi. ''Fenomena PAN ini hampir sama dengan Golkar, suaranya juga cukup banyak yang dari luar Jawa,'' tegas Burhanuddin.

Sesuai hasil quick count, suara PAN (5,7 persen) sebenarnya cukup jauh di bawah PKS (7,8 persen). Namun, perolehan kursi mereka diperkirakan tidak memiliki selisih yang besar.

Partai berlambang banteng bermoncong putih itu diperkirakan hanya memperoleh 75-80 kursi. ''Perbedaan PAN dan PKS tipis karena suara PAN lebih merata di luar Jawa. Misalnya, di Sumbar, Sulteng, dan beberapa daerah lain,'' ungkapnya.

Nasib yang kurang beruntung juga dialami Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Perolehan suara partai yang berbasis utama warga NU itu memang sebagian hanya di Jawa, lebih khusus di Jawa Timur. (dyn/aga/agm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog