Surabaya, Kompas
Ketua Dewan Tanfidziyah PW NU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah, Senin (27/4) di Surabaya, mengatakan, semua kepala
”NU sebagai organisasi keagamaan tetap akan bersikap netral dan tidak akan menjadi tim sukses salah satu calon,” kata Mutawakkil seusai pelantikan pengurus Fospida Jatim periode 2009-2011 di Kantor PW NU Jatim, Surabaya.
Ketua Fospida Jatim Hasan Aminuddin juga menegaskan, sebagai institusi, Fospida juga tidak akan terlibat dalam sikap dukung-mendukung calon presiden atau calon wakil presiden tertentu. Namun, karena baju parpol setiap kepala daerah berbeda-beda, apa pun pilihan seorang kepala daerah dalam pemilu presiden tetap dihargai.
Mutawakkil juga menambahkan, dalam pemilu presiden dan wapres pada 8 Juli nanti, warga NU (nahdliyin) harus berhati-hati dalam menentukan pilihannya. Hal itu karena memilih kepala negara bukan hanya tanggung jawab di dunia.
Oleh karena itu, lanjutnya, sebelum memilih, nahdliyin harus mempertimbangkan berbagai aspek, baik syariat maupun dari perspektif yang lain, seperti konsistensi pada amanat jabatan.
Saat ini bursa pencalonan presiden terbagi menjadi tiga kelompok besar, yakni Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat, Megawati Soekarnoputri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan M Jusuf Kalla dari Partai Golkar. Semua elite parpol kini juga sibuk bermanuver mempersiapkan koalisi menjelang pendaftaran calon presiden/wapres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar