Rabu, 15 April 2009

Interaksi Pemilu dan Ekonomi


Indeks harga saham dilaporkan meningkat dan nilai tukar rupiah cenderung menguat sebagai dampak pelaksanaan pemilu legislatif yang damai.

Kegairahan yang terasa dalam beberapa hari terakhir itu kembali memperlihatkan korelasi dan kaitan langsung antara kehidupan ekonomi dan politik. Kehidupan politik yang baik akan berinteraksi dan memberikan sentimen positif terhadap ekonomi, dan sebaliknya.

Jelas pula, kehidupan politik yang buruk akan memberikan komplikasi negatif terhadap ekonomi, dan sebaliknya. Kiranya dalam kepentingan itu pulalah jika muncul tuntutan soal pentingnya penyelenggaraan pemilu yang bersih, adil, dan jauh dari dugaan kecurangan.

Upaya penguatan dan perbaikan kehidupan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab melakukan pembenahan dalam bidang politik. Maka, pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab terhadap perbaikan bidang ekonomi.

Sungguh mengesankan, sekalipun di sana-sini muncul gugatan tentang kelemahan manajemen pemilu, pelaksanaannya yang tenang dan damai telah memberikan sentimen positif terhadap pelaku ekonomi dan pasar. Pengaruh positif atas pelaksanaan pemilu itu diperkirakan akan semakin berjangkauan jauh ke depan jika benar-benar mampu menjamin rasa keadilan dan jauh dari prasangka kecurangan.

Perlu dikemukakan pula, pembenahan dalam bidang politik, termasuk penyelesaian secara hukum atas sengketa pemilu, perlu dilakukan sebagai pembelajaran penting untuk memperkuat kehidupan demokrasi yang memiliki tali-temali langsung dengan perekonomian.

Penguatan bidang politik harus dilakukan secara paralel dan simultan dengan bidang ekonomi. Apalagi nilai kehidupan demokrasi akan hambar jika tidak didukung oleh kehidupan ekonomi yang kuat. Kualitas dan makna demokrasi sangat ditentukan oleh kemajuan ekonomi dan tingkat kesejahteraan rakyat.

Sulitlah dibayangkan proses demokratisasi dilaksanakan di tengah situasi tertekan karena kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketimpangan sosial. Basis perekonomian yang rapuh akan sangat mudah menggoyahkan kehidupan politik. Sejarah sering memperlihatkan bagaimana pemerintahan banyak negara menjadi gamang karena kekacauan ekonomi.

Atas pertimbangan itu memang penting bagi bangsa dan negara Indonesia mempertahankan momentum kegairahan ekonomi sebagai dampak penyelenggaraan pemilu legislatif yang tenang dan damai. Perlu dicegah agar manuver politik tidak sampai menyurutkan sentimen positif di kalangan pelaku ekonomi dan pasar.

Momentum kegairahan pasar perlu dipelihara untuk meningkatkan daya tahan ekonomi, lebih-lebih di tengah situasi global yang sedang bergulat dengan krisis keuangan. Kondisi akan terpuruk jika momentum itu disia-siakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog