Jumat, 10 April 2009

Peta Politik Brubah


Peta Politik Brubah

JAKARTA -- Dominasi Partai Golkar dan PDI Perjuangan di panggung politik mulai goyah. Penghitungan cepat (quick count ) pemilu legislatif, Kamis (9/4), memperlihatkan kedua partai mapan itu digeser oleh Partai Demokrat (PD) yang sebelumnya hanyalah partai ''papan tengah''.

Ketua PD, Anas Urbaningrum, mensyukurinya. ''Bukan berarti PD sudah hebat, tapi rakyat percaya bahwa PD bersama SBY lebih menjamin kepastian masa depan Indonesia,'' katanya.Berdasarkan hasil quick count empat lembaga, PD meraih suara di atas 20 persen, naik tiga kali lipat dibanding Pemilu 2004. Suara ini hampir sama dengan raihan Golkar yang merupakan pemenang Pemilu 2004, yaitu 21,58 persen.

Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhyoyono (SBY), mengatakan, lembaga-lembaga penyelenggara quick count pasti akan mempertahankan kredibilitasnya. ''Meski hasil hitung cepat dan penghitungan KPU biasanya tak jauh beda, tapi saya ajak untuk mengikuti dan menunggu hasil akhir dari KPU,'' katanya di Cikeas, tadi malam.
SBY juga mengatakan mulai hari ini PD akan mengintensifkan komunikasi dengan berbagai parpol, untuk menghadapi pemilu presiden. ''Kami mengajak sebuah kebersamaan, hubungan kritis yang sehat dalam pemerintahan dan parlemen,'' katanya.

Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla, mengatakan, partainya akan menerima apa pun hasil pemilu, namun tetap akan mengawal perolehan suara dari tingkat TPS. ''Kita semua menerima apa yang terjadi, kita tetap cermati terus,'' katanya di Jakarta. Fungsionaris Golkar, Yuddy Chrisnandi, mengaku, tidak menyangka Golkar kalah dari Demokrat. Kekalahan ini, lanjutnya, harus menjadi tanggung jawab kolektif. ''Ini bukti seluruh jajaran pimpinan Golkar telah gagal.''

Ketua Fraksi PPP di DPR, Lukman Hakim Saifuddin, meminta masyarakat berhati-hati terhadap hitung cepat. ''Jangan bodohi rakyat. Apalagi, ketika belum 100 persen sampel. Seratus persen sampel pun itu masih perkiraan, bukan hasil resmi,'' katanya. Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edy, juga menilai hasil quick count selalu merugikan partainya. Belajar dari dua kali pemilu, dia mengatakan, suara partainya selalu dua kali lipat dari hasil quick count , ditambah 10 persen perkalian itu.

Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq, mengatakan, hasil quick count memiliki persamaan dengan hasil real count Pusat Tabulasi Nasional PKS. Real count PKS hingga Kamis petang memperlihatkan suara PKS berada pada kisaran 8-10 persen. Tren kenaikan suara PKS dan PD, kata Mahfudz, mengisyaratkan Pemilu 2009 membuka ruang politik lebih besar kepada partai-partai era reformasi untuk memimpin perubahan.

Sementara itu, tabulasi nasional KPU belum berjalan. Penghitungan suara dengan perangkat teknologi informasi (TI) baru akan di- launching Jumat (10/4) ini. Data yang di- input menggunakan sistem pemindaian formulir C1 TI yang diisi setiap TPS. Formulir itu dibawa dari TPS ke Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS). ''Kemudian dibawa ke KPU kabupaten/kota untuk dipindai. Hasilnya dikirimkan ke KPU untuk direkapitulasi,'' kata anggota KPU, Andi Nurpati.

Proses pengumpulan suara melalui sistem tabulasi TI ini akan berlangsung 15 hari. Hasil akhirnya baru diperoleh pada Jumat (24/4). Meski diselenggarakan KPU, penghitungan ini bukanlah hasil resmi. Hasil penghitungan resmi tetap didasarkan pada hasil penghitungan manual dari tingkat TPS, PPS, PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, hingga KPU. ''Hasil penghitungan suara manual akan diumumkan secara resmi oleh KPU di tingkat pusat pada 9 Mei 2009,'' kata Andi.

Di Yogyakarta, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengatakan MK siap menangani sengketa pilkada. Tanda-tanda bakal adanya sengketa, kata Mahfud, sudah tampak. Terlihat dari adanya ketidakpuasan terkait daftar pemilih tetap (DPT). n ann/ade/wed/ikh/yoe/kem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog